Penulis Anggun/MR Editor Marjeni Rokcalva SOLOK - Wisata pemandian air panas Garara berada di Kenagarian Cupak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat Sumbar, tampak terdiri dari kolam-kolam untuk berendam. Wisata ini biasanya ramai pengunjung tapi semenjak pandemi Covid-19 ini pengunjung semakin sepinya pengunjung maka wisata pemandian air panas ini tidak terawat, biasanya yang merawat air panas ini warga yang tinggal dekat air panas Cupak sebagai penanggung jawab wisata Nagari Cupak mengatakan bahwa air panas Garara merupakan pemandian air panas yang paling panas di Kabupaten Solok. Baca Juga "Pemandian air panas Garara ini merupakan pemandian air panas yang paling panas di banding air panas lain di kabupaten Solok," katanya, Selasa 10/82021.Pada saat pandemi Covid-19 sekarang ini, pemandian air panas ini sepi pengunjung, dan membuat kolam-kolam jadi tidak terawat."Pemandian air panas Garara ini biasanya ramai pengunjung berdatangan apalagi saat musim hujan, saat pandemi sekarang pengunjung jadi sepi, dan hanya masyarakat setempat yang mandi disana. Akibat dari sepinya pengunjung membuat kolam-kolam tidak terawat, dan kotor," dari itu, Wali Nagari, dan masyarakat setempat merenovasi, dan membersihan pemandian air panas Garara ini untuk menarik pengunjung lagi."Kami pihak Nagari dan warga setempat bergotong royong untuk membersihkan kembali pemandian air panas ini, dan merenovasi sebaik mungkin untuk daya tarik pengunjung lagi," katanya. Anggun/MR
Dengantejadinya pemekaran ini berarti luas wilayah Kabupaten Solok mengalami pengurangan secara signifikan dari semula 708 402 Ha (7 084.02 Km2) menjadi 373 800 Ha (3 738.00 Km2). Secara geografis letak Kabupaten Solok berada antara 010 20' 27'' dan 010 2'39" Lintang Selatan dan 1000 25' 00" dan 1000 33' 43" Bujur Timur.Sebagianmasyarakat khusus nya disekitar tempat pemandian air panas tersebut selalu mandi kesana setiap harinya. Hal ini dilakukan masyarakat ini bukan hanya untuk sekedar membersihkan diri saja, namun dengan mandi kedalam pemandian air panas ini dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Contohnya saja seperti beberapa penyakit kulit. Baca Juga:Pemandian Aie Angek Koto bulan puasa, tempat-tempat pemandian di daerah Kabupaten Solok selalu menjadi langganan masyarakat yang hendak balimau yang sudah menjadi tradisi turun temurun. Sebagian masyarakat menilai, selain bernilai sunah, tradisi balimau dengan mandi di tempat-tempat pemandian seperti halnya danau, pancuran air panas atau kali juga dijadikan ajang bercengkerama sesama teman dan kerabat. Di Kabupaten Solok, selain Danau Singkarak, yang juga dijadikan lokasi balimau oleh masyarakat pancuran air panas yang terdapat di Jorong Aie Angek, Nagari Koto Anau, Kecamatan Lembang Jaya. Selain cocok untuk bersantai dengan menikmati pemandangan alam dari ketinggian, pancuran dengan air panas yang mengandung belerang ini juga diyakini masyarakat dapat menyembuhkan berbagai penyakit, terutama penyakit kulit. Biasanya, masyarakat sudah mulai datang ke lokasi pancuran air panas yang bersumber dari Gunung Talang itu siang hari, sehari menjelang masuknya bulan puasa. Sambil menunggu hawa dingin datang di kala sore hari, masyarakat lebih memilih duduk-duduk di pinggir jalan tidak jauh dari lokasi pemandian air panas sambil menikmati keindahan alam sekitarnya. Ketika mentari mulai turun dari peraduannya, tanpa dikomando satu persatu di antara mereka menceburkan diri di bawah pancuran air panas yang mengalir. Bahkan suasana balimau di pemandian air panas yang hanya ditutupi seng bekas itu berlangsung hingga malam karena terasa lebih nikmat. Meski setiap tahunnya menjelang bulan puasa lokasi pemandian air panas di Nagari Koto Anau ini sudah menjadi langganan masyarakat yang tidak jarang datang dari luar daerah, namun lokasi pemandian aie panas tersebut masih jauh dari kesan pengembangan. Walaupun hanya ditutupi dengan seng bekas serta pancuran dari batang kelapa, namun animo masyarakat untuk mandi ke pancuran sederhana itu tidak pernah surut dari tahun ke tahun.* YYMRLQ.